Saya mau jadi pohon kelapa. Malam ini saya mau jadi pohon kelapa saja sepertinya. Susah sepertinya menjadi manusia. Menjadi pohon kelapa lebih enak dan tenang. Meski kena terik dan hujan, mereka terlihat tetap santai. Lihat saja daun mereka. Ketika angin bertiup, selalu melambai menyambutnya. Terlihat bahagia bukan? Pasti menyenangkan
Saya lelah menjadi manusia. Saya mau jadi pohon kelapa.
Saya lelah menjadi manusia. Saya mau jadi pohon kelapa.
Sudah lama ditunggu tulisannya. Menjadi pohon kelapa mungkin tidak sebegitu mudahnya. Bayangkan si mononokotil ini berakar serabut, tapi bisa tegak dan tinggi berdiri. Pasti ada yang menguatkannya selain anugrah kefisikkannya, mungkin kemauan atau prinsip atau gengsinya? Hehe. Toh pada akhirnya ia akan terdekonstruksi berdasar manfaatnya bagi masyarakat tropika.
ReplyDeleteMasyarakat kita ini memang menitikberatkan makna suatu ide, bentuk, konsepsi pada fungsinya.
Ahh..senangnya dikomentari oleh Mbak Titis. Terima ksih mau meluangkan waktu untuk mebaca blog saya. Maaf masih kacrut tulisannya. Tapi terima kasih.
ReplyDelete