Malam ini kenapa? Apa yang harus ditulis? Tak tahu. Tiba-tiba ingin menulis saja. Sial, kenapa perasaan ingin menulis selalu datang tengah malam? Memangnya aku tidak boleh punya hidup normal ya? Kenapa ide jarang muncul di siang hari? Selalu malam. Dan selalu ketika aku begadang. Sial! Sudahlah, percuma juga mengeluh. Tulis saja.
Tiba-tiba terpikirkan soal pekerjaan. Aku butuh pekerjaan yang lebih jelas sepertinya. Bukan berarti MindChamps buruk. Hanya saja lama-kelamaan aku tidak bisa berkembang disana. Terlalu rutin pekerjaannya. Ah, tapi itu satu-satunya sumber easy money yang kupunya. Kira-kira pekerjaan apa ya yang cocok? Lagipula kalau dipikir-pikir aku ini tidak punya banyak skill yang mendukung ya? Semuanya setengah-setengah sepertinya. Editing video, digital design, komputer, semuanya setengah-setengah. Tidak ada yang benar-benar dikuasai. Apa ya sesuatu yang sangat kukuasai? Hm... Berbohong? Huahaha!! Benar juga! Payah!
GTO sudah episode 32. Lumayan juga dalam satu hari ini. Tidak produktif, tapi aku cukup banyak beristirahat. Onizuka ini benar-benar orang yang payah. Tapi setidaknya dia mau kejar cita-citanya. Menjadi guru. Hmm... Kalau diingat lagi, Onizuka-lah yang membuatku ingin menjadi guru. Oiya ya? Iya, lupa? Waktu SMP kita sering menontonnya. Great Teacher Onizuka. Guru yang nyentrik. Dan kita dulu mau sepertinya. Iya. Apalagi ketika ada di OSIS 62, perasaan menyenangkan berdiskusi bersama junior LDKS atau sedikit berbagi ilmu kepada mereka sangat menyenangkan. Mungkin kenapa itu kita tiba-tiba ingin buat sekolah ya? Hahaha...! Benar juga. Oh, jangan lupakan Ka Barkah! Hooo...betul! Ka Barkah. Orang yang hebat. Gara-gara dia kita melihat sisi lain ya? Betul! Harusnya orang-orang seperti beliau ada di banyak sekolah di Indonesia ya? Iya, pasti sekolah akan terasa berbeda. Menyenangkan.
Lalu bagaimana kita bisa berakhir disini ya? Dimana maksudnya? Di Iklan dan sekarang Manajemen? Ohh.. Iya juga ya? Kita terlalu silau akan nama UI mungkin ketika itu. Tapi tidak masalah sebenarnya. Ilmu bisa apa saja dan dipelajari di mana saja. Betul juga, lagipula kalau tidak masuk ke Iklan, belum tentu kita kenal orang-orang hebat disana. Dan mungkin kita tidak bisa becita-cita baru dalam dunia sinematografi. Ah, benar juga. Semuanya baru ya ketika itu. Hah! Ada kecoa di rak buku. Sial!! Aku benci kalau mereka ada di posisi sulit seperti itu. Sebentar, sapu lidi atau Baygon? Baygon ya? Lebih mudah menjangkau posisinya. Baiklah!
Mati. Maaf ya kecoa. Sampai mana tadi? Iklan? Oh iya, betul. Iklan. Lalu ke film. Saat-saat menyenengkan kuliah disana. Tidak seperti Manajemen sekarang ya? Huffff... Sebenarya meyenangkan. Harusnya menyenangkan. Tapi mungkin karena kita masih belum terbiasa. Harusnya semester depan kita akan baik-baik saja. Semoga saja. Punggungku rasanya sulit lurus ya sekarang? Apa karena kemarin? Tidak juga. Mungkin karena terlalu sering membungkuk. Harus dibiasakan duduk dengan tegak sekarang. Hahaha...! Twitter-nya Kang Pidi Baiq selalu lucu-lucu tapi bermakna. Cerdas sekali.
Kenapa? Mulai bingung ya? Iya. Tulis apalagi? Loh? Sesuai judulnya bukan? Apa kata kepalamu, kepalaku. Iya tau! Tapi apa kata mereka? Memangnya sekarang apa yang sedang kita pikirkan? Ummm... sebentar, ada kuis Manajemen Pemasaran, bengkel motor, surat keterangan dan karakter. Karakter? Maksudnya? Entahlah. Tiba-tiba terpikirkan. Karakter siapa? Aku, kamu? Sama saja bodoh! Iya juga. Hehehe...! Lalu apa? Tak tahulah. Aku tak peduli soal itu. Mau flu sepertinya ya? Tenggorokanku sakit. Lalu bersin semakin sering.
Masih banyak ya? Mau tulis lagi? Simpan sajalah. Kita tidur.
Tiba-tiba terpikirkan soal pekerjaan. Aku butuh pekerjaan yang lebih jelas sepertinya. Bukan berarti MindChamps buruk. Hanya saja lama-kelamaan aku tidak bisa berkembang disana. Terlalu rutin pekerjaannya. Ah, tapi itu satu-satunya sumber easy money yang kupunya. Kira-kira pekerjaan apa ya yang cocok? Lagipula kalau dipikir-pikir aku ini tidak punya banyak skill yang mendukung ya? Semuanya setengah-setengah sepertinya. Editing video, digital design, komputer, semuanya setengah-setengah. Tidak ada yang benar-benar dikuasai. Apa ya sesuatu yang sangat kukuasai? Hm... Berbohong? Huahaha!! Benar juga! Payah!
GTO sudah episode 32. Lumayan juga dalam satu hari ini. Tidak produktif, tapi aku cukup banyak beristirahat. Onizuka ini benar-benar orang yang payah. Tapi setidaknya dia mau kejar cita-citanya. Menjadi guru. Hmm... Kalau diingat lagi, Onizuka-lah yang membuatku ingin menjadi guru. Oiya ya? Iya, lupa? Waktu SMP kita sering menontonnya. Great Teacher Onizuka. Guru yang nyentrik. Dan kita dulu mau sepertinya. Iya. Apalagi ketika ada di OSIS 62, perasaan menyenangkan berdiskusi bersama junior LDKS atau sedikit berbagi ilmu kepada mereka sangat menyenangkan. Mungkin kenapa itu kita tiba-tiba ingin buat sekolah ya? Hahaha...! Benar juga. Oh, jangan lupakan Ka Barkah! Hooo...betul! Ka Barkah. Orang yang hebat. Gara-gara dia kita melihat sisi lain ya? Betul! Harusnya orang-orang seperti beliau ada di banyak sekolah di Indonesia ya? Iya, pasti sekolah akan terasa berbeda. Menyenangkan.
Lalu bagaimana kita bisa berakhir disini ya? Dimana maksudnya? Di Iklan dan sekarang Manajemen? Ohh.. Iya juga ya? Kita terlalu silau akan nama UI mungkin ketika itu. Tapi tidak masalah sebenarnya. Ilmu bisa apa saja dan dipelajari di mana saja. Betul juga, lagipula kalau tidak masuk ke Iklan, belum tentu kita kenal orang-orang hebat disana. Dan mungkin kita tidak bisa becita-cita baru dalam dunia sinematografi. Ah, benar juga. Semuanya baru ya ketika itu. Hah! Ada kecoa di rak buku. Sial!! Aku benci kalau mereka ada di posisi sulit seperti itu. Sebentar, sapu lidi atau Baygon? Baygon ya? Lebih mudah menjangkau posisinya. Baiklah!
Mati. Maaf ya kecoa. Sampai mana tadi? Iklan? Oh iya, betul. Iklan. Lalu ke film. Saat-saat menyenengkan kuliah disana. Tidak seperti Manajemen sekarang ya? Huffff... Sebenarya meyenangkan. Harusnya menyenangkan. Tapi mungkin karena kita masih belum terbiasa. Harusnya semester depan kita akan baik-baik saja. Semoga saja. Punggungku rasanya sulit lurus ya sekarang? Apa karena kemarin? Tidak juga. Mungkin karena terlalu sering membungkuk. Harus dibiasakan duduk dengan tegak sekarang. Hahaha...! Twitter-nya Kang Pidi Baiq selalu lucu-lucu tapi bermakna. Cerdas sekali.
Kenapa? Mulai bingung ya? Iya. Tulis apalagi? Loh? Sesuai judulnya bukan? Apa kata kepalamu, kepalaku. Iya tau! Tapi apa kata mereka? Memangnya sekarang apa yang sedang kita pikirkan? Ummm... sebentar, ada kuis Manajemen Pemasaran, bengkel motor, surat keterangan dan karakter. Karakter? Maksudnya? Entahlah. Tiba-tiba terpikirkan. Karakter siapa? Aku, kamu? Sama saja bodoh! Iya juga. Hehehe...! Lalu apa? Tak tahulah. Aku tak peduli soal itu. Mau flu sepertinya ya? Tenggorokanku sakit. Lalu bersin semakin sering.
Masih banyak ya? Mau tulis lagi? Simpan sajalah. Kita tidur.