Nov 27, 2010

Manusiawi

Manusiawi. Human. Apapun sebutannya, belakangan kata ini sering sekali saya dengar. Manusiawi ini, manusiawi itu, manusiawi pokoknya.

"Kan manusiawi Bal! Wajar lahh.."
"We're human after all."
"Namanya juga manusia, pasti ada salahnya. Khilaf kali!"
"It's human dude! What did you expect?"

Lama-lama saya muak mendengarnya! MUAK SEMUAK-MUAKNYA!!

Ada pergeseran makna disini. Manusiawi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "bersifat manusia." Namun sepertinya saya merasa orang-orang di sekitar saya menggunakannya sebagai dalih PEMBENARAN atas sebuah KESALAHAN. Hanya karena salah merupakan salah satu sifat kita. Kalau semua kesalahan bisa diterima dengan alasan manusiawi, saya rasa kita tidak butuh hukum atau norma. Toh manusiawi untuk berbuat salah. Jika besok saya bunuh seseorang karena emosi, maafkanlah saya. Saya manusia. Dan manusiawi untuk berbuat salah.

Saya tidak bilang saya manusia bersih. Saya sendiri hitam. Banyak salahnya. Tapi saya merasa terbebani dengan kata-kata ini. Tolong jangan jadikan ini sebagai alasan pembenaran atas kesalahan kita. Manusia. Tolong kembalikan kata ini kepada arti sebenarnya. Pada tempatnya semestinya.

Kalau semua kesalahan bisa kita maklumi dengan alasan manusiawi, saya memilih untuk tidak menjadi manusia. Dan juga manusiawi.

2 comments:

  1. saya sudah bilang soal ini dulu. satu2nya yang membuat kita jadi manusia adalah berpikir. memberi makna pada sesuatu, menyimpulkan. ingat pembahasan di belakang mbrc dulu bal? sampai jumpa di diskusi selanjutnya. atau di encrypted life story klo memang anda main2.

    ReplyDelete
  2. wah komentar d atas saya bagus!

    ReplyDelete